The Truth.

 Ada hari-hari ketika aku merasa mengecil, bukan karena aku lemah, tetapi karena ruang di sekitarku menyempit. Suaraku sering terasa berlebihan, pikiranku dianggap salah bahkan sebelum selesai. Aku belajar menunduk, menimbang setiap kata, takut pada nada yang bisa berubah menjadi hukuman. Perlahan, rasa percaya pada diri sendiri terkikis; keputusan-keputusan kecil yang dulu mudah kini terasa seperti kesalahan besar. Aku hidup dengan kewaspadaan yang tak terlihat—rasa tidak aman yang tak selalu berbentuk teriakan, tetapi hadir dalam ancaman halus dan rasa bersalah yang ditanamkan terus-menerus. Aku mulai percaya bahwa keinginanku egois, bahwa mimpiku berlebihan, bahwa diam adalah cara paling aman untuk bertahan. Waktu berjalan, tetapi aku tertahan di satu titik, menyaksikan diriku sendiri memudar, seolah cita-cita bukan lagi milikku melainkan sesuatu yang harus dikorbankan agar aku tetap diterima. Dan di dalam keheningan itu, ada satu perasaan yang paling sulit kuakui: kehilangan diri sendiri, bukan karena tak pernah ada, tetapi karena terlalu lama diminta untuk tidak menjadi siapa-siapa.

Comments

Popular Posts