Posts

Showing posts from January, 2013

Lost Sight, Found Strength

The path is so dark and dim, but Julie keeps walking. She is scared, yet her adrenaline makes her look back several times, urging her to walk faster with each step. She wonders why she can't move faster and then realizes it's just her thoughts getting wilder the longer she's on the road. She shouldn't have chosen this path—terrified and confused. She's already halfway through. It sucks. The only way is to adapt, over time. She has one more block, two more, and again she convinces herself it's just one more step to her destination. She's no longer afraid when she starts looking at the sky instead of the road. The evening feels scarier when it's right in front of our eyes, but when it's above, the stars are beautiful. The cold air on her skin feels warmer as her mind grows calmer. Gently, she realizes that she's no longer worried. In fact, she's arrived, in no time. -- I think loneliness comes from the mind. It's not about being surrounded ...
Do you know why it's hard to say goodbye? Because we afraid if our memories might not be able to remember them, rightly. The fact is, goodbye means good. No matter how hard.
~Aurora Esterlia

The Accident

      Ketika kau terbangun dari mimpi indahmu dan yang kau harapkan mimpimu bukannya berhenti begitu saja namun ia merupakan kenyataan dalam hidupmu, maka apa yang terjadi pastinya adalah kebahagiaan terbesar yang tidak terlukis dengan kata-kata bahkan tangisan air mata sekalipun. Namun, tidak selamanya mimpi ku menjadi kenyataan.         " Honey... wake up... " Aku dapat mendengar suara memanggilku. Seluruh kesadaranku cukup pulih untuk merasakan badan, tangan, dan kakiku kembali. Mataku yang masih tertutup mulai menyadari sinar di sekelilingku. Aku mencoba membuka mataku perlahan-lahan. Pandanganku begitu silau dengan terangnya sinar matahari yang masuk dari jendela yang terbuka tirainya. Telingaku begitu bising dengan suara-suara yang begitu banyak dan riuh. "Dia bangun! Terimakasih, Tuhan!" Aku mendengar suara itu lagi. Aku dapat melihat ruangan di sekitarku berwarna putih, dan terdapat beberapa bayangan orang mengelil...

They are My Friends

     "Kau tahu aku sedang bermain gitar, Rose." Aku tersenyum padanya. Ia hanya berdiri di depan jendela kamarku yang terbuka. Rambut panjang nya terus berhembus ditiup angin yang masuk. "Mengapa warna rambutmu diwarnai merah, kali ini?"      "Akhirnya kau menanyakannya." Ia tertawa dan segera mendatangi tempat tidur. Dengan cepat ia melempar dirinya ke kasur. Aku dan gitarku sedikit berguncang. "Aku tertarik dengan apa yang kuminum. Apa mereka seindah bila rambutku berwarna sama?"       "Ya, mereka terlihat yummy ." jawabku.       "Aku tahu, right ?" Ia memainkan helaian rambutnya dengan tangannya. "Aku tidak pernah merasa ingin sekali menggigiti rambutku sendiri." Aku terkaget mendengarnya. Ia melihat wajahku, "Aku bercanda." Ia terkikih-kikih.       "Aku mencoba membayangkannya, Rose..."Aku benar-benar membayangkannya, "Kau tidak segila itu, kan?"   ...

The Shortest Noir Story I ever made

"Once upon a time, The Blind Princess can do no more wrong. that's happily ever after came from."