One Last Time

an idea: you are a bulletproof girl. Amanda Beth is a common girl, like many common girls. She's being loved by everyone and being hate by some people, too. Amanda is a high school girl with even lower average skills. We have to admit not everyone's smart and not everyone have to be good. So, Amanda gets into a genk, so tho she's stupid, she is saved, not being in bully around the school. She's one of the bully. But, that's not her. Whenever her bad friends are leaving her alone, she's trying to be friend with the bullied ones. She's helping the victims like in ninja ways. As I told you before, she's being loved by everyone, too, right? Amanda is helping them with spreading good things about them rather than against her own friends when the bullying's around. She's doing that for win-win solution and seriously, no ones really feel bad about it. Everyone needs her, but inside of Amanda, she thinks herself as a coward. who thinks
Do you know why it's hard to say goodbye? Because we afraid if our memories might not be able to remember them, rightly. The fact is, goodbye means good. No matter how hard.
~Aurora Esterlia

Under Water

This is the memorial for Sewol Sinking Ferry. The incident was very disaster and grieving the whole nation, it must be so tired to even cry.

The story is about someone lost someone because of the drowned incident. The person tried to stop thinking but instead that person wondering how it felt to be under water and the last conversation of both of them just very hard to forget because that person decided to be cruel and upsetting.

"Aku berusaha berubah untuk kamu!"

Teriakan seberapa kencang pun dalam ingatanku, tak akan pernah menghilang selama aku masih berada di dalam air.

"Aku melepaskan semua yang kamu minta!"

Raut wajah yang tak pernah kumengerti namun pilihanku yang membuat raut muka itu ada. Udara dalam dadaku mulai habis.

"Aku memberikan apapun untuk bertahan dengan mu!"

Perkataan nya yang terakhir membuatku gagal bertahan dalam air dan aku segera keluar dari dalam kolam renang.

"Aku berjuang untuk kamu."

Aku melangkah di pinggir kolam renang dan mengambik handuk, mengeringkan seluruh badan dan rambutku.

"Aku begitu jatuh cinta padamu."

Terdengar orang di depanku menjatuhkan dirinya ke dalam air, suara dan cipratan air didepanku membuyarkan ingatanku. Aku segera berjalan ke ruang ganti.

"Apakah itu tidak cukup bagimu?"

Aku menyalakan alat pengering rambut, dengan perlahan memainkannya menelusuri tiap sisiran rambutku. Pandanganku di depan cermin mulai berembun.

"Apakah karena itu kamu meninggalkan ku?"

Orang-orang mulai masuk dan juga ramai bercermin. Aku hanya segera pergi dan menuju parkiran.

"Apakah aku bisa hidup tanpamu?"

Sesaat aku tidak bisa membuka pintu mobilku.

"Apakah itu yang kamu inginkan?"

Aku memegang kunci mobilku namun ia terjatuh, akupun mengambilnya.

"Aku benar-benar tidak mengerti dirimu."

Saat aku tertunduk di aspal parkiran, entah mengapa air mataku mengalir keluar. Kenangan terakhirku dengannya, kupikir aku bisa melupakannya. Kupikir dengan jarak memisahkan maka semua akan baik-baik saja.

"Seberapa dalam kamu akan menyelam untukku, jika aku tenggelam?"

Aku ingin mengatakan kepadanya bahkan sampai udara habis dalam kerongkongan paru-paruku, aku mau menyelam untuknya.

Andai aku bisa bernafas didalam air, aku ingin menyelamatkanmu.

The feeling of this cruel incident just can't be explained. It's just hurt and painful. To be thankful, it's all what we need. Keep endure.

Comments

Popular posts from this blog

Richard Armitage and Lee Pace, another confession so far.

One Last Time

Humor Chat From Fangirl 1.0.2